Rabu, 09 Maret 2011

MU Berharap Terkena 'Sindrom' Three Musketeers

Manchester - Manchester United tengah dalam sorotan. Namun situasi yang terjadi akhir-akhir ini justru bisa memicu munculnya "sindrom" Three Musketeers, yang bisa menjadi penolong bagi The Red Devils.

Three Musketeers adalah novel karya pengarang Prancis Alexandre Dumas. Dalam cerita ini dikenal motto dari tiga ksatria pengawal raja tersebut yakni: satu untuk semua, semua untuk satu.






"Sindrom" Three Musketeers diharapkan bisa menular kepada MU saat ini. Hal tersebut diungkapkan oleh mantan pemain MU, Gary Pallister.

"Setan Merah" saat ini tengah dalam sorotan menyusul dua kekalahan beruntun dari Chelsea dan Liverpool di Premier League. Pallister menyamakan situasi ini dengan yang pernah dia alami sekitar dua dekade silam

Pria yang memperkuat MU era 1990-an itu mengatakan bahwa ketika itu banyak mendatangkan pemain berharga mahal namun hasil yang diperoleh tak sesuai ekspektasi. Alhasil tim yang bermarkas di Old Trafford tersebut berada dalam sorotan.

"Di awal musim saya termasuk pemain yang berharga mahal, bersama dengan Paul Ince, Danny Wallace, dan Neil Webb. Kami berada dalam sorotan dan media tak mendukung. Media memberi manajer waktu yang sulit dan mengatakan bahwa posisi manajer sedang di ujung tanduk," lugas Pallister di Manchester Evening News.

Mantan bek tengah MU tersebut melanjutkan bahwa manajer Alex Ferguson ketika itu langsung meminta pemain untuk tidak bicara kepada media. Situasi itu mirip dengan apa yang terjadi pada saat ini yakni tidak ada pernyataan apa pun dari The Red Devils pasca kekalahan dari Liverpool akhir pekan kemarin.

"Ketika itu situasinya sungguh berat dan Fergie merespon dengan hal seperti yang dilakukan sekarang. Sebelum bermain melawan Nottingham Forest di babak ketiga Piala FA yang krusial di Stadion City Ground, Fergie melarang wawancara dengan radio dan media. Itu bisa membuat segala hal yang mengganggu kami hilang dan kami bisa konsentrasi penuh," ujar Pallister.

"Situasinya ketika itu membuat kami berada dalam semangat satu untuk semua, semua untuk satu. Fergie membuat kami menyadari bahwa kami ini adalah satu. Selalu ada mentalitas-mentalitas tertentu yang harus hilang dari ruang ganti, karena intinya adalah menjadikan tiap-tiap pemain sebagai tim," lanjut pria yang turut berperan membawa MU empat kali juara liga.

Pallister berharap bahwa sindrom Three Musketeers ini bisa menolong Wayne Rooney dkk. keluar dari tekanan. "Fergie beberapa kali menggunakan taktik 'mengurung diri' seperti ini saat Manchester United berada dalam tekanan dan saya pikir ketika itu cara tersebut berhasil," tandas dia.

"Media memang selalu menekan kepada tim-tim terbesar dan itu menjadi bagian dari hidup di MU. Namun ketika tekanan itu semakin sengit, sikap kami bisa menangkalnya."

0 komentar:

Posting Komentar